Posted by Rrttrt on Tuesday, October 9, 2012


Iwan Fals – Gali Gongli
Intro : Em

Em C Em

Lelaki kecil usia belasan

Em D G

Rokok ditangan, depan kedai tuak

Am G F Em

Disela gurau tiga temannya

D C D Em

Diatas koran asik main domino

Em C Em

Di lokalisasi pinggiran kota

Em D G

Yang nama dosa mungkin tak bicara

Am G F Em

Neraka poster indah kamar remang

D C D Em

Engkau lahir lelaki kecil malang

Reff :

G D C G

Gali gongli bocah karbitan

D G D G

Besar dari belaian ribuan bapak

G D C G

Gali gongli anak rembulan

Am Em D C D Em

Hidup dari bibir yang iklankan tubuh mulus ibunya

Em C Em

Lelaki kecil usia belasan

Em D G

Usai berjudi pagi habis subuh

Am G F Em

Kembali dia ditelan sepi

Am C D

Entah esok apa lagi

Em C D Em

Hari depan,.,hari depan

Interlude : Em C Em C Em C Em C Em C D

Balik ke Reff

Lirik dan chord Iwan Fals – Gali Gongli berasal dari blogmusikku.blogspot.com
More about

Posted by Rrttrt


Ipang - Tentang Cinta (Ost. Tentang Cinta)
Intro : C D Em A C D Em 2x

C D Em C
Sekilas tentang dirimu yang lama ku nanti
D Em C
Memikat hatiku jumpamu pertama kali
D Em C
Janji yang pernah terucap tuk satukan hati kita
D Em
Namun tak pernah terjadi

Reff :
C D
Mungkinkah masih ada waktu
G F#m Em
Yang tersisah untukku
C D Em
Mungkinkah masih ada cinta dihatimu
C D
Andaikan saja aku tau
G F#m Em
Kau tak hadirkan cintamu
C D Em
Ingin ku melepasmu dengan pelukan

C D Em C
Sesal yang datang selalu takan membuat mu kembali
D Em
Maafkan aku yang tak pernah tau
D C
Hingga semuanyapun kini telah berlalu
D Em C
Maafkan aku
D Em
Maafkan aku

Interlude : C D Em C D Em 2x
Balik ke Reff 2x

Coda :
C D Em
Ingin ku melepasmu dengan pelukan
C D Em
Ingin ku melepasmu dengan pelukan

Lirik dan chord Ipang - Tentang Cinta (Ost. Tentang Cinta) berasal dari blogmusikku.blogspot.com
More about

Organ Reproduksi Hewan Betina

Posted by Rrttrt on Saturday, October 6, 2012

 Furnami ; di bawah ini adalah organ reproduksi hewan betina


  • Ovarium
Merupakan alat kelamin betina yang bertanggung jawab atas diferensiasi dan pelepasan oosit matang untuk fertilisasi dan perkembangbiakan dari spesies. Ovarium juga sebagai organ endokrin yang memproduksi hormon steroid yang memungkinkan berkembangnya ciri-ciri seksual betina sekunder dan mendukung kebuntingan Pada umumnya, ovarium terdapat dua buah, yaitu kanan dan kiri yang terletak di dalam rongga pelvis.Strukturnya oval, Ovarium tidak terikat dengan tuba falopii dengan saluran telur yang terbuka ke arah fimbriae,

  • Tuba Falopii
Pangkal dari tuba falopii terdapat fimbrae, fimbrae adalah struktur berbentuk corong yang berfungsi menangkap ovum yang telah di ovulasi oleh ovarium dan akan di teruskan ke arah tuba falopii. Tuba falopii merupakan saluran reproduksi betina yang kecil, berliku-liku dan kenyal serta terdapat sepasang dan merupakan saluran penghubung antara ovarium dan uterus.

  • Uterus
biasanya memiliki dua buah tanduk (kornua uteri), satu buah tubuh (korpus uteri), dan satu buah leher rahim (servik uteri). Tipe bentuk uterus hewan ada bermacam-macam, antara lain:

  1. Uterus Simpleks
    Uterus tipe ini dimiliki oleh primata dan mamalia sejenis.Uterus tipe ini mempunyai servik uteri, korpus uteri nya jelas dan tidak memiliki kornua uteri.
  2. Uterus Bipartitus
    Uterus tipe ini dimiliki oleh sapi, domba, anjing, kucing, dan kuda. Uterus tipe ini mempunyai satu servik, korpus uteri jelas terutama pada kuda, mempunyai kornua uteri, dan terdapat sebuah septum pemisah kedua kornua uteri.
  3. Uterus Bikornis
    Uterus tipe ini dimiliki oleh babi. Korpus uterus sangat pendek, sebuah servik dan kornua uteri panjang serta berkelok-kelok.
  4. Uterus Duplek
    Uterus tipe ini dimiliki oleh tikus, mencit, kelinci, dan marmot. Uterus tipe ini memiliki dua korpus uteri, dan dua servik.
  5. Uterus Delphia
    Uterus tipe ini dimiliki oleh hewan berkantung, seperti opossum, kanguru, dan platypus. Semua saluran kelaminnya terbagi dua yaitu dua kornua uteri, dua korpus uteri, dua servik, dan dua vagina.

  • Vagina

Merupakan saluran kelamin betina yang berfungsi sebagai tempat penumpahan semen. Vagina juga merupakan jalur pengeluaran fetus dan plasenta pada saat partus.
More aboutOrgan Reproduksi Hewan Betina

ANATOMI DAN FUNGSI REPRODUKSI HEWAN JANTAN

Posted by Rrttrt



Furnami: Pada hewan yang melakukan fertilisasi secara interna organ reproduksinya dilengkapi dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina. Peranan hewan jantan dalam hal reproduksi terutama adalah memproduksi sperma dan sejumlah kecil cairan untuk memungkinkan sel sperma meluncur menuju rahim

System reproduksi jantan terdiri atas :
1.     testis
2.     epididimis
3.     duktus deferens
4.     kelenjar aksesori (kelenjar vesikulosa, prostate dan bulbouretralis )
5.     uretra
6.     penis

Skrotum
Pada semua mamalia yang hidup di laut dan pakidermis (binatang berkulit tebal) testis mengalami penurunan. Kearah stratum pada unggas, testis tidak mengalami penurunan, tetapi tetap tinggal disekitar ginjal. Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1 sampai 8 ˚C lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh system otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis atau membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih dingin.

Testis
Gonad indiferen sewaktu embrio dini pada betina berdeferensisi menjadi ovarium, sedangkan pada jantan menjadi testis. Pada semua spesies testis berkembang didekat ginjal yaitu pada daerah Krista genitalis primitip pada mamalia, testis mengalami penurunan yang clukup jauh, pada kebanyakan spesies berakhir pada skrotum. Pada burung, testis tidak mengalami penurunan, tetap tinggal pada posisi disekitar daerah testis itu berasal. Fungsi testis ada dua macam: yang menghasilkan hormon seks jantan yaitu androgen dan menghasilkan gamet jantan disebut sperma.

Sperma dihasilkan ditubulus seminiferus. Tubulus-tubulus tersebut sangat berliku-liku pada jantan yang lebih tua spermatogonia tumbuh menjadi spermatosit primer, yang setelah pembelahan meiosis pertama tumbuh menjadi spermatosit sekunder haploid selanjutnya spermatosit sekunder haploid tumbuh menjadi spermatid yang setelah mengalami sederetan transpormasi disebut spermiogenesis, kemudian tumbuh ,menjadi sel sperma yang terdiri atas sebuah kepala sebuah bagian tangah (tubuh) serta sebuah bagian ekor. Fungsi testis lainnya yang penting adalah sekresi hormon seks jantan. Bukti-bukti yang ada dan yang terbaik menunjukan bahwa hanya sel leydig yang terdapat pada jaringan interestisial mensekresi hormone androgen.

Gonade jantan atau testis terdiri atas banyak saluran yang melilit-lilit. Saluran tersebut adalah tubulus seminiferus, dimana pada tempat tersebut sperma terbentuk. Sel-sel leydig yang tersebar diantara tubulus semeniferus menghasilkan testosterone dan androgen yang merupakan hormon seks jantan. Produksi sperma yang normal tidak akan dapat terjadi pada suhu tubuh sebagian besar mamalia, sehingga testis manusia dan mamalia lain dipertahankan berada diluar ronnga abdomen tepatnya didalam skrotum, yang merupakan pelipatan dinding tubuh. Suhu dalam sakrotum adalah sekitar 2˚C dibawah suhu rongga abdomen.

Dari tubula seminiferus testis, sperma lewat kedalam saluran mengulir pada epididimis. Selama perjalanan ini sperma menjadi motil dan mendapatkan kemampuan untuk membuahi. Selama ejakulasi, sperma didorong dari epididimis melalui vasdeferens berotot. Kedua duktus ini berawal dari skrotum disekitar dan dibelakang kandung kemih, dimana masing-masing menyatu dengan duktus dari visikula seminalis, yang membentuk duktus ejakulasi yang pendek. Duktus ejakulasi itu membuka ke uretra, yaitu saluran yang mengosongkan isi system ekskresi dan system reproduksi. Uretra terdapat disepanjang penis dan membuka keluar pada ujung penis.

Kumpulan kelenjar aksesoris (vesikula seminalis, prostate, dan kelenjar bulbo uretralis). Vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin. Kelenjar prostate adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), dan sedikit asam. Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostate. Sebelum ejakulasi kelenjar tersebut mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap urine asam yang masih tersisa dalam uretra.

Sistem duktus
Sistem duktus pada jantan sebagian besar berasal dari system duktus wolff pada ginjal mesonefrik. Tubulus mesonefrik berkembang menjadi vasdeferens, duktus mesonefris menjadi epididimis, sedangkan vasdiperens dan vesikula seminalis dibentuk terakhir dari evagianasi duktus. Sisa-sisa dari system duktus yang lain (uretra prostatik membranosa dan kavernosa) berkembang dari sinus urogenitalis seperti halnya dua kelenjar asesoris jantan yang lain, yaitu kelenjar prostate dan kelenjar cowper (kelenjar bulbo-uretra) vasdeferens dibungkus oleh lapisan otot yang berkembang baik yaitu lapisan-lapisan otot longitudinal luar dan dalam dengan lapisan sirkuler diantara keduanya kontraksi lapian otot ini mungkin merupakan sebagian yang bertanggung jawab pada gerakan sperma yang melalui system duktus.

Penis
pada manusia penis terdiri atas tiga (pada mamalia domestikasi dan mamalia laboraturium terdiri atas dua buah) bangunan silinder disebut korpora covernosa penis.  Ujung penis yang disebut dengan glan penis, dilengkapi dengan suatu produk pada korpora kalvernosanya.

Kelenjar-kelenjar asesoris pelengkap

Yang termasuk kelenjar pelengkap adalah sepasang vesikula seminalis, prostate (yang pada tikus terdiri atas tiga lobi, sedangkan pada mamalia berupa bangunan tunggal), dan sepasang kelenjar bulbo uretra atau kelenjar cowper. Pada berbagai spesies terdapat variasi yang sangat berbeda, baik mengenai ukuran relatifnya maupun bentuk anatomi kelenjar-kelenjar aksesorisnya.
Sel-sel sperma yang ditemukan dalam tubulus semi niverus serta duktus-duktus ekskreterius bagian proximal tidak dapat bergerak. Sel-sel sperma ini kemudian dapat bergerak dan mungkin aktif mengadakan metabolisme setelah mengadakan kontak dengan apa yang disebut dengan plasma semen.
Plasma semen mempunyai dua fungsi utama yaitu: berfungsi sebagai media pelarut dan sebagai pengaktif bagi sperma yang mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel dengan substrat yang kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida), nitrogen, asam sitrat, fruktosa, asam askorbat, inositol, fosfatase sera ergonin, dan sedikit (trace) vitamin-vitamin serta enzi-enzim.

1.                   PISCES

Pada pisces, ketika masih muda sulit di bedakan antara hewan jantan dan betina, baik secara morfologi maupun anatomi. Organ reproduksi jantan dan betina pada waktu masih muda memiliki struktur yang sama dan disebut ganoda. Setelah dewasa organ reproduksi jantan pada ikan, dapat di bedakan organ genitalia masculine tampak berwarna putih susu dengan permukaan licin berisi spermatozoa.
 Testis berjumlah sepasang menggantung pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium. Berbentuk oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang, berwarna putih dan seringkali berlobus. 

Testis ikan berbentuk seperti kantong dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai membesar pada saat musim memijah dan saat terjadi perkawinan, dan sperma jantan bergerak melalui vas deferens menuju celah atau lubang urogenital.
Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut dutus deferen. Baian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen akan bermuara di kloaka.
Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan system reproduksi  menuju kloaka secara terpisah. Organ kopulatoris merupakan modifikasi sirip anal maupun sirip pelvis. Sirip pelvis pada elasmoranchi akan termodifikasi menjadi clasper. Pada teleostei sirip anal memanjang membentuk gonopodium.
More aboutANATOMI DAN FUNGSI REPRODUKSI HEWAN JANTAN

Organ Reproduksi Hewan Jantan

Posted by Rrttrt

Organ reproduksi hewan jantan dapat dibagi atas tiga komponen; 
  • organ kelamin primer, yaitu gonad jantan, dinamakan testis testiculus (jamak: testes atau testiculae), disebut juga orchis didymos, 
  • sekelompok kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap kelenjar-kelenjar vesikularis, prostata dan cowper, dan saluran-saluran yang terdiri dari epididimis dan vas deferens, dan 
  • alat kelamin luar atau organ kopulatoris yaitu penis (Toelihere, 1979 dan Marawali 2001).

Testes sebagai organ kelamin primer mempunyai dua fungsi yaitu 
  • mengahasilkan spermatozoa atau sel-sel kelamin jantan, dan 
  • mensekresikan hormon kelamin jantan, testosteron. Spermatozoa dihasilkan dalam tubuli seminiferi atas pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone), sedangkan testosteron diproduksi oleh sel-sel intertitial dari Leydig atas pengaruh ICSH (Intertitial Cell Stimulating Hormone) (Toelihere, 1979).

Struktur-struktur testis meliputi; 
  • Tunika albuginea, merupakan pembungkus langsung testis. Licin karena banyak mengandung pembuluh syaraf dan darah. 
  • Septum testis; 
  • Tubulus seminiferus, merupakan tabung (saluran) kecil panjang berkelok-kelok dan merupakan isi dari Lobulus; 
  • Rete testis, merupakan saluran penghubung antara epididimis dengan Lobulus; 
  • Ductus efferentis; 
  • Caput Epididimis, membentuk suatu tonjolan dasar dan agak berbentuk mangkuk yang dimulai pada ujung proximal testis (Toelihere, 1979); 
  • Corpus Epididimis, bagian bawah terentang ke bawah, sejajar dengan jalannya vasdeferens, menjalar terus hampir melewati testes, dibagian bawah teats epididimis membelok ke atas; 
  • Cauda epididimis, merupakan bagian epididimis yang terletak pada bagian bawah testis yang membelok ke atas (Toelihere, 1979); 
  • Vasdeferens, terentang dari ekor epididimis sampai urethra (Toelihere 1979, Marawali 2001).

Epididimis
Epididimis, suatu pembuluh yang timbul dari bagian dorsal testis berasal dari duktus efferensia, terdiri dari 3 bagian: kepala, badan dan ekor (Salisbury, 1985). Kepala (caput epididymis) membentuk suatu penonjolan dasar dan agak berbentuk mangkok yang dimulai pada ujung proximal testis. Umumnya berbentuk U, berbeda-beda dalam ukurannya dan menutupi seluas satu pertiga dari bagian-bagian testis (Toelihere, 1979). Corpus epididimis (badan epididimis): bagian badan terentang lurus ke bawah, sejajar dengan jalannya vasdeferens, menjalar terus hampir melewati testes, dibagian bawah testes epididimis membelok ke atas. Cauda epididimis (ekor epididimis): merupakan bagian epididimis yang terletak pada bagian bawah testes yang membelok ke atas. Pada hewan hidup cauda epididimis terlihat berupa benjolan di bagian ujung bawah testes dan dapat diraba (Marawali, 2001).

Vas deferens
Vas deferens atau ductus deferens mengangkut sperma dari ekor epididimis ke urethra. Dindingnya mengandung otot-otot licin yang penting dalam mekanisme pengangkutan semen waktu ejakulasi. Diameternya mencapai 2 mm dan konsistensinya seperti tali (Toelihere, 1979. Marawali, 2001).
Salisbury (1985), menyatakan, vas deferens bersal dari epididimis dan berjalan dari titik terendah testis ke atas dan bersama dengan tali spermaticus melewati cincin inguinalis dan di tempat itu vas deferens akan memisahkan diri dari pembuluh darah arteri dan vena, syaraf dan jaringan lain pada tali spermaticus tersebut. Vas deferens akan masuk ke dalam ruang abdominalis. Mengandung sel epitel yang berjajar hampir lurus, memiliki dua lapisan urat daging yang membujur dan melingkar, dan dibungkus oleh selaput peritoneum.

Dekat kepala epididimis, vas deferens menjadi lurus dan bersama-sama buluh-buluh darah dan lymphe dan serabut-serabut syaraf, membentuk funiculus spermaticus yang berjalan melalui canalis inguinalis ke dalam cavum abdominalis. Kedua vas deferens, yang terletak sebelah menyebelah di atas vesica urinaria, lambat laun menebal dan membesar membentuk ampullae ductus efferentis (Toelihere, 1979). Ampula pada sapi panjangnya 10 sampai 14 cm, diameter 1.0 sampai 1.5 cm dan pada kuda panjagnya 15 sampai 24 cm dan diameternya 2 – 2.5 cm, sedangkan pada anjing dan kucing tidak terdapat ampula dan pada babi kecil (Marawali, 2001).

Sperma diangkut dari ekor epididimis ke ampula di bantu dengan gerakan peristaltik vas deferens. Kelenjar-kelenjar vesikularis mengahasilkan fruktosa dan asam sitrat. Ampula dapat diurut secara manual untuk memperoleh semen (Toelihere 1979, Marawali 2001).

Vas deferens atau ductus deferens mengangkut sperma dari ekor epididimis ke urethra. Dindingnya mengandung otot-otot licin yang penting dalam mekanisme pengangkutan semen. Pada saat praktikum, untuk mengamati gambaran eksternal dari testis dinding yang mengandung otot-otot licin tersebut di kupas sampai testis terlihat dan Salisbury (1985), menyatakan, vas deferens bersal dari epididimis dan berjalan dari titik terendah testis ke atas dan bersama dengan tali spermaticus melewati cincin inguinalis dan di tempat itu vas deferens akan memisahkan diri dari pembuluh darah arteri dan vena, syaraf dan jaringan lain pada tali spermaticus tersebut. Vas deferens akan masuk ke dalam ruang abdominalis. Mengandung sel epitel yang berjajar hampir lurus, memiliki dua lapisan urat daging yang membujur dan melingkar, dan dibungkus oleh selaput peritoneum.

Dekat kepala epididimis, vas deferens menjadi lurus dan bersama-sama buluh-buluh darah dan lymphe dan serabut-serabut syaraf, membentuk funiculus spermaticus yang berjalan melalui canalis inguinalis ke dalam cavum abdominalis. Kedua vas deferens, yang terletak sebelah menyebelah di atas vesica urinaria, lambat laun menebal dan membesar membentuk ampullae ductus efferentis (Toelihere, 1979). Ampula pada sapi panjangnya 10 sampai 14 cm, diameter 1.0 sampai 1.5 cm dan pada kuda panjagnya 15 sampai 24 cm dan diameternya 2 – 2.5 cm, sedangkan pada anjing dan kucing tidak terdapat ampula dan pada babi kecil (Marawali, 2001).
More aboutOrgan Reproduksi Hewan Jantan

Penyakit Yang sering menyerang Ternak kambing atau domba

Posted by Rrttrt on Monday, October 1, 2012


Furnami: Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak kambing dan dapat diobati secara tradisional diantaranya adalah sebagai berikut:
1. SCABIES (KUDIS)
Penyebab: Parasit yang terdapat pada kotoran yang terjadi karena kandang kotor dan ternak tidak pernah dimandikan.
Tanda- tanda:
  • Kerak - kerak pada permukaan kulit
  • Ternak selalu menggesekan bagian kulit yang terserang kudis
  • Kerontokan bulu, kulit menjadi tebal dan kaku

Pengobatan :
Cukur bulu sekitar daerah terserang, mandikan ternak dengan sabun sampai bersih, kemudian jemur sampai kering. 
Setelah kering dapat diobati dengan menggunakan:
  1. Belerang dihaluskan, dicampur kunyit dan minyak kelapa, kemudian dipanaskan dan digosokkan pada kulit yang sakit.
  2. Belerang dihaluskan dan dicampur dengan oli bekas dan digosok pada bagian kulit yang sakit.
  3. Kamper / kapur barus digerus, dicampur minyak kelapa dan dioleskan pada bagian kulit yang sakit.

Pencegahan: 
  • Ternak yang berpenyakit kudis tidak boleh bercampur dengan ternak yang sehat.
  • Ternak yang baru dibeli harus bebas dari penyakit kudis
  • Mandikan ternak dua minggu sekali.
  • Bersihkan kandang seminggu sekali.


2. BELATUNGAN ( MYASIS )
Penyebab: Luka daerah yang berdarah diinfeksi oleh lalat sehingga lalat berkembang biak (bertelur) dan menghasilkan larva belatung.
Tanda-tanda:
  • Adanya belatung yang bergerak-gerak pada bagian yang luka
  • Bila belatungan pada kaki/teracak maka ternak terlihat pincang.

Pengobatan:
  • Bersihkan luka dari belatung, kemudian obati dengan gerusan kamper/kapur barus atau tembakau.
  • Luka dibungkus dengan kain/perban untuk melindungi dari terjadinya luka baru atau kotoran.
  • Pada hari berikutnya luka dibersihkan, pengobatan diulang dan dibungkus kembali. Biasanya dua atau tiga kali pengobatan sudah sembuh.
  • Bila belatung sudah terbasmi, pemberian yodium tinctur dapat dipakai untuk mempercepat pertumbuhan.

3. CACINGAN

Penyebab: Bermacam-macam cacing terjadi karena kandang yang kotor atau padang pengembalaan yang kotor.
Tanda-tanda:
  • Kurus, bulu agak berdiri dan tidak mengkilap
  • Sembelit atau mencret
  • Lesu dan pucat
  • Daerah rahang terlihat membengkak
  • Mati mendadak

Pengobatan:
  1. Tepung buah pinang dicampur dengan nasi hangat dikepal-kepal kemudian dipaksakan untuk dimakan ternak. Ternak dianjurkan untuk dipuasakan terlebih dahulu.
  2. Daun kelor yang tua dibakar, kemudian debunya dicampur air dan diminumkan. Pengobatan diulangi satu minggu kemudian.

Pencegahan:
  • Kandang dibuat panggung dan bersih
  • Pengaritan rumput setelah panas yaitu pada jam 12.00-15.00 atau pengembalaan ternak pada siang hari jam 10.00-15.00.
  • Jangan menggembalakan ternak pada daerah rawa, sungai dan sawah.

4. KERACUNAN TANAMAN

Penyebab: Ternak memakan rumput-rumputan atau daun-daunan yang mengandung zat racun.
Tanda-tanda: 
  • Mati mendadak, 
  • Mulut berbusa, 
  • Kebiruan pada selaput lendir,
  • Pengelupasan kulit/eksim atau 
  • Terjadi pendarahan.

Pengobatan:
  • Cekoklah ternak dengan air kelapa muda. Pencegahan:
  • Tidak memberikan tanaman beracun atau menggembalakan ternak di daerah yang banyak tumbuh tanaman yang mengandung racun
More aboutPenyakit Yang sering menyerang Ternak kambing atau domba
 
http://www.blogpingtool.com