Furnami: Pada hewan yang melakukan fertilisasi
secara interna organ reproduksinya dilengkapi dengan adanya organ kopulatori,
yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke
betina. Peranan hewan jantan dalam hal reproduksi terutama adalah memproduksi
sperma dan sejumlah kecil cairan untuk memungkinkan sel sperma meluncur menuju
rahim
System reproduksi jantan terdiri atas :
1. testis
2. epididimis
3. duktus deferens
4. kelenjar aksesori (kelenjar vesikulosa, prostate dan
bulbouretralis )
5. uretra
6. penis
Skrotum
Pada semua mamalia yang hidup di laut
dan pakidermis (binatang berkulit tebal) testis mengalami penurunan. Kearah
stratum pada unggas, testis tidak mengalami penurunan, tetapi tetap tinggal
disekitar ginjal. Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis
suatu lingkungan yang memiliki suhu 1 sampai 8 ˚C lebih dingin dibandingkan
temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya
pengaturan oleh system otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh
untuk memanasi testis atau membiarkan testis atau membiarkan testis menjauhi
dinding tubuh agar lebih dingin.
Testis
Gonad indiferen sewaktu embrio dini pada
betina berdeferensisi menjadi ovarium, sedangkan pada jantan menjadi testis.
Pada semua spesies testis berkembang didekat ginjal yaitu pada daerah Krista
genitalis primitip pada mamalia, testis mengalami penurunan yang clukup jauh,
pada kebanyakan spesies berakhir pada skrotum. Pada burung, testis tidak mengalami
penurunan, tetap tinggal pada posisi disekitar daerah testis itu berasal.
Fungsi testis ada dua macam: yang menghasilkan hormon seks jantan yaitu
androgen dan menghasilkan gamet jantan disebut sperma.
Sperma dihasilkan ditubulus seminiferus.
Tubulus-tubulus tersebut sangat berliku-liku pada jantan yang lebih tua
spermatogonia tumbuh menjadi spermatosit primer, yang setelah pembelahan
meiosis pertama tumbuh menjadi spermatosit sekunder haploid selanjutnya
spermatosit sekunder haploid tumbuh menjadi spermatid yang setelah mengalami
sederetan transpormasi disebut spermiogenesis, kemudian tumbuh ,menjadi sel
sperma yang terdiri atas sebuah kepala sebuah bagian tangah (tubuh) serta
sebuah bagian ekor. Fungsi testis lainnya yang penting adalah sekresi hormon
seks jantan. Bukti-bukti yang ada dan yang terbaik menunjukan bahwa hanya sel
leydig yang terdapat pada jaringan interestisial mensekresi hormone androgen.
Gonade jantan atau testis terdiri atas
banyak saluran yang melilit-lilit. Saluran tersebut adalah tubulus seminiferus,
dimana pada tempat tersebut sperma terbentuk. Sel-sel leydig yang tersebar
diantara tubulus semeniferus menghasilkan testosterone dan androgen yang
merupakan hormon seks jantan. Produksi sperma yang normal tidak akan dapat terjadi
pada suhu tubuh sebagian besar mamalia, sehingga testis manusia dan mamalia
lain dipertahankan berada diluar ronnga abdomen tepatnya didalam skrotum, yang
merupakan pelipatan dinding tubuh. Suhu dalam sakrotum adalah sekitar 2˚C
dibawah suhu rongga abdomen.
Dari tubula seminiferus testis, sperma
lewat kedalam saluran mengulir pada epididimis. Selama perjalanan ini sperma
menjadi motil dan mendapatkan kemampuan untuk membuahi. Selama ejakulasi,
sperma didorong dari epididimis melalui vasdeferens berotot. Kedua duktus ini
berawal dari skrotum disekitar dan dibelakang kandung kemih, dimana
masing-masing menyatu dengan duktus dari visikula seminalis, yang membentuk
duktus ejakulasi yang pendek. Duktus ejakulasi itu membuka ke uretra, yaitu
saluran yang mengosongkan isi system ekskresi dan system reproduksi. Uretra
terdapat disepanjang penis dan membuka keluar pada ujung penis.
Kumpulan kelenjar aksesoris (vesikula
seminalis, prostate, dan kelenjar bulbo uretralis). Vesikula seminalis
menyumbangkan sekitar 60 % total volume semen. Cairan tersebut mengandung
mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan
oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin. Kelenjar
prostate adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan
seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), dan
sedikit asam. Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang
terletak disepanjang uretra, dibawah prostate. Sebelum ejakulasi kelenjar
tersebut mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap urine asam yang
masih tersisa dalam uretra.
Sistem
duktus
Sistem duktus pada jantan sebagian besar
berasal dari system duktus wolff pada ginjal mesonefrik. Tubulus mesonefrik
berkembang menjadi vasdeferens, duktus mesonefris menjadi epididimis, sedangkan
vasdiperens dan vesikula seminalis dibentuk terakhir dari evagianasi duktus.
Sisa-sisa dari system duktus yang lain (uretra prostatik membranosa dan
kavernosa) berkembang dari sinus urogenitalis seperti halnya dua kelenjar
asesoris jantan yang lain, yaitu kelenjar prostate dan kelenjar cowper
(kelenjar bulbo-uretra) vasdeferens dibungkus oleh lapisan otot yang berkembang
baik yaitu lapisan-lapisan otot longitudinal luar dan dalam dengan lapisan
sirkuler diantara keduanya kontraksi lapian otot ini mungkin merupakan sebagian
yang bertanggung jawab pada gerakan sperma yang melalui system duktus.
Penis
pada manusia penis terdiri atas tiga
(pada mamalia domestikasi dan mamalia laboraturium terdiri atas dua buah)
bangunan silinder disebut korpora covernosa penis. Ujung penis yang disebut dengan glan penis,
dilengkapi dengan suatu produk pada korpora kalvernosanya.
Kelenjar-kelenjar
asesoris pelengkap
Yang termasuk kelenjar pelengkap adalah
sepasang vesikula seminalis, prostate (yang pada tikus terdiri atas tiga lobi,
sedangkan pada mamalia berupa bangunan tunggal), dan sepasang kelenjar bulbo
uretra atau kelenjar cowper. Pada berbagai spesies terdapat variasi yang sangat
berbeda, baik mengenai ukuran relatifnya maupun bentuk anatomi
kelenjar-kelenjar aksesorisnya.
Sel-sel sperma yang ditemukan dalam
tubulus semi niverus serta duktus-duktus ekskreterius bagian proximal tidak
dapat bergerak. Sel-sel sperma ini kemudian dapat bergerak dan mungkin aktif
mengadakan metabolisme setelah mengadakan kontak dengan apa yang disebut dengan
plasma semen.
Plasma semen mempunyai dua fungsi utama
yaitu: berfungsi sebagai media pelarut dan sebagai pengaktif bagi sperma yang
mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel dengan substrat yang
kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida), nitrogen, asam sitrat,
fruktosa, asam askorbat, inositol, fosfatase sera ergonin, dan sedikit (trace)
vitamin-vitamin serta enzi-enzim.
1.
PISCES
Pada pisces,
ketika masih muda sulit di bedakan antara hewan jantan dan betina, baik secara
morfologi maupun anatomi. Organ reproduksi jantan dan betina pada waktu masih
muda memiliki struktur yang sama dan disebut ganoda. Setelah dewasa organ
reproduksi jantan pada ikan, dapat di bedakan organ genitalia masculine tampak
berwarna putih susu dengan permukaan licin berisi spermatozoa.
Testis berjumlah sepasang menggantung pada
dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium. Berbentuk oval dengan permukaan
yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang, berwarna putih dan seringkali
berlobus.
Testis ikan berbentuk
seperti kantong dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan suatu lapisan sel
spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai
membesar pada saat musim memijah dan saat terjadi perkawinan, dan sperma jantan
bergerak melalui vas deferens menuju celah atau lubang urogenital.
Saluran
reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior akan
menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut
dutus deferen. Baian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula
seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen akan
bermuara di kloaka.
Pada Teleostei
saluran dari sistem ekskresi dan system reproduksi menuju kloaka secara terpisah. Organ
kopulatoris merupakan modifikasi sirip anal maupun sirip pelvis. Sirip pelvis
pada elasmoranchi akan termodifikasi menjadi clasper. Pada teleostei sirip anal
memanjang membentuk gonopodium.